Minggu, 05 September 2010



Siasat Perang Supit Urang

Siasat perang ini merupakan siasat perang yang menyerupai seekor udang dengan kedua supitnya. Siasat perangnya menggunakan gerak-gerik yang amat teliti, karena pemimpin selalu mengetahui serangan musuh yang akan dilawan dengan siap sedia. Dengan ketangkasan supitnya, musuh akan mendapat bahaya.
Cara ini digunakah oleh Pandawa dalam perang Baratayudha, dimana Drustajumena bertindak sebagai ujung supit kanan, dan Gatotkaca memimpin supit kiri, Raden Setyaki sebagai mulut, dan Prabu Darmaputra berada di kepala, diiringi oleh para raja pembantu. Abimanyu (Angkawijaya) berada di sungut. Pasukan gelar supit urang ini diiringi dengan tetabuhan perang dan sorak riuh rendah membangun semangat. Namun, pada perang itu Abimanyu tewas terkena tipu muslihat pihak Kurawa. Tewaslah Abimanyu dengan penuh luka, yang dalam peribahasa Jawa disebut tatu arang kranyang, (luka parah bagaikan anyaman keranyang).

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar