Senin, 06 September 2010

Pusaka Kraton Jogjakarta

Di lingkungan kraton Yogyakarta dikenal ada beberapa jenis pusaka, diantaranya: senjata berupa tombak, keris, regalia, ampilan, panji-panji, gamelan dan kereta. Pusaka-pusaka yang disebut sebagai “Kagungan Dalem” itu biasanya mempunyai nama, dan mempunyai gelar kehormatan seperti Kangjeng Kyai atau Kangjeng Nyai, bahkan Kangjeng Kyai Ageng untuk pusaka yang dipercaya mempunyai kekuatan magis paling besar. Pusaka kraton dipercaya bersifat sakral, dan memiliki kekuatan supranatural. Sebagian pusaka kraton diwariskan secara turun temurun, bahkan ada yang berasal dari kraton Demak. Pusaka juga dapat berfungsi sebagai sarana pendukung upacara tradisi kerajaan/penguasa. Berbagai pusaka yang dimiliki tersebut disimpan di Bangsal Proboyokso yang dijaga sangat ketat oleh prajurit kraton.


Benda-benda pusaka tersebut biasanya dibersihkan secara intensif sekali dalam setahun yaitu pada bulan Sura dalam kalender Jawa. Ada pusaka yang dibersihkan hanya oleh Sultan sendiri dengan mengambil tempat di kraton bagian dalam. Pusaka yang masuk dalam kategori ini antara lain Kangjeng Kyai Ageng Plered. Ada yang dibersihkan oleh saudara-saudara Sultan, dan ada pula yang dibersihkan oleh para abdi dalem. Ada pusaka yang dibersihkan di tempat yang terjaga privasinya, tetapi ada juga yang dibersihkan di tempat terbuka dikunjungi oleh banyak orang, misalnya kereta-kereta kerajaan. Memang, ada sebagian khalayak yang berusaha memperoleh air pencuci kereta tersebut, dengan harapan mendapat berkah dari air atau bunga bekas pencuci benda-benda pusaka kraton yang dipandang sakral itu

Beberapa pusaka Kraton Yogyakarta antara lain: Kanjeng Kyai Ageng Plered, Kanjeng Kyai Ageng Kopek, Kanjeng Kyai Ageng Baru Klinthing, Kanjeng Kyai Ageng Megatruh, Kanjeng Kyai Ageng Gadawadana, Kanjeng Kyai Ageng Gadatapan, Kanjeng Kyai Ageng Jaka Piturun, Kanjeng Kyai Ageng Sangkelat, Kanjeng Kyai Ageng Purbaniat, Kanjeng Kyai Jatimulya, Dhampar Kencana, Kanjeng Kyai Mangun Oneng, Banyak, Dhalang, Sawung, Galing, Hardawalika dan sebagainya. Kanjeng Kyai Pamuk, Kanjeng Kyai Cekathakan, Kanjeng Kyai Pangarab-Arab, Kanjeng Kyai Udan Arum, Kanjeng Kyai Bicak, Kanjeng Kyai Sima, Kanjeng Kyai Tandhulawak, Kanjeng Kyai Suryaraja. (nug:dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar